Jika decak kagum yang kurasa
Apa iya kau bisa terlihat nyata?
Kalau saja itu tak terjadi
Apa mungkin kita sedekat nadi?
Kurasa tidak!
Kalau orang-orang pernah bilang hidup hanya sekali aku akan melakukan yang terbaik dalam hidupku dengan menatapmu lebih lama lagi karena aku tak perlu repot-repot untuk melakukannya.
Waktu itu kita pernah sungguh-sungguh sangat dekat sekali bisa dibilang tak ada jarak antara kita.
Entah karena degup jantungku begitu kencang nafasku tak terkontrol “oh, Tuhan inikah namanya surga?’
Tolong hentikan waktu ini sebentar saja aku ingin lebih lama lagi berada didekatnya dan menatapnya.
Tapi Tuhan bilang "besok masih ada waktu. Jika terus-menerus kau menatapnya takutku kau bosan”
Lagi-lagi kita dekat hampir tak berjarak dan kita mulai akrab. Tuhan benar, besok masih ada waktu. Tuhan yang sangat baik.
Tuhan yang baik, bolehkah aku memilikinya?
Bukankah Engkau memiliki kami berdua?
Apakah semua ini dosa?
Yaa… Bagiku mungkin. Kataku dalam hati.
Lagi-lagi, kita dekat hingga tak berspasi
Tertawa bersama, gila bersama
Bercerita layaknya seperti anak kecil
Tentunya kita tak saling mengenal
Tuhanku yang baik
Dia itu siapa?
Apakah dia seperti lukisan Monalisa yang misterius?
Sebenarnya kami ini siapa?
Hari-hari berikutnya kita tak lagi ada ada jarak dan spasi
Kita seperti pita dan rambut. Keduanya takkan terlihat cantik jika tidak dipadu-padankan.
Tuhan yang baik…
Jika ini bukan kebetulan lalu ini disebut apa?
Engkau memang selalu melakukan pertemuan dan perpisahan yang menakjubkan.
Jika tanpaMu pada akhirnya kami bukan siapa-siapa.
Tempat itu takkan merubah tanggal,bulan dan tahun dimana kita pernah bertemu untuk pertama kalinya.
Andai saja dia punya alat tulis atau semacamnya untuk mencatatnya
Tanggal itu akan selalu ada ditiap tahun berganti
Bulan itu akan selalu berganti walaupun kita melupakan pertemuan itu dan tahun itu akan selalu merayakannya meskipun kita tak pernah mengingatnya.
Jika kelak nanti kau bersama yang bukan aku
Sesekali berkunjunglah
Sesekali mampirlah
Sesekali lihatlah
Barangkali aku masih ada disana untuk berkunjung dan melihatmu betapa bahagianya kita pernah bertatap mata tanpa rasa takut, tanpa rasa kesal melainkan rasa itu sendiri
#Rasayangjauhdidalamtentangbulanjuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar