Secangkir kopi telah berada di atas meja siap untuk disajikan
yang terbuat dari bubuk kopi beraroma yang menggiurkan para pencinta kopi
dan yang sedang aku pandangi sekarang adalah sisa ampas kopi yang ditinggalkan olehnya
Aku menyesal mengatakan itu .
Hujan mengguyur kota malam ini dan aku masih dengan ampas kopi yang Ia tinggalkan berfikir bagaimana cara untuk mengatakan dengan baik
heh... dasar ampas kopi gak ada guna ! ucapku dengan nada kesal
Malam semakin larut , aku bergegas meninggalkan tempat itu
Udara menyelimuti malam aku terisak menahan tangis
kenapa itu sempat terucap oleh mulutku yang tak pernah mengeluarkan bisa
Aku mengaku salah
aku mengaku bodoh mengucapkan itu
Aku kehilangan mimpi yang sudah kuukir dalam
kini hanya impian yang terkunci
aku menerima kekalahanku
aku menerima semua ini
aku salut dengan kemenanganmu
Kita belajar bahagia
kita belajar derita
kita belajar jarak
kita belajar berdoa
kita belajar untuk saling melupakan
namun kita tetap kuat
kita mengacungkan ke-salut-an
_
Seperti langit dan bumi
yang saling menyatu walau tak saling menyukai
mereka saja berjarak
mereka saja mampu menciptakan pelangi
mereka saja suka bermain dengan sang dewa matahari
mereka saja tak pernah berjumpa
mereka hanya sal
tapi mereka mampu membangkitkan suasana hati
Jangan menuding aku dengan kata-kata palsumu
jangan menuding aku dengan ucapan manismu
jangan menuding aku dengan mimpi-mimpi indahmu
jangan mengucapkan sesuatu tentang aku yang tak bisa ditunjukkan
karena aku adalah omong kosongmu
_
Laksana cuaca
Cepat engkau berubah
berganti wajah pagi kau tersenyum
siang kau murung
Bila lelakimu salah maafkanlah
aku hanya lelaki
yang tak pernah luput dari kata 'salah'
Engkau wanitaku
janganlah membisu
bicaralah ...
Aku milikmu
dan engkau milikku
berikan senyum terindahmu
Bila engkau terus begitu langit jadi kelabu
burung enggan bernyanyi
matahari enggan bersinar
Aku menunggu ...
_
Karena terpukau oleh sesuatu yang muluk
hatiku malah jadi remuk
cinta itu sepertinya sudah kugenggam
tetapi kemudian lepas,aku hanya bisa terdiam
menyesal
kesal, sebal
seperti diriku sendiri
yang ternyata bodoh sekali
akhirnya tak ada yang kudapat
risiko dengan apa yang telah kuperbuat
biarlah ini menjadi ganjaran
atas diriku yang keterlaluan
mimpi yang kupikir indah itu
ternyata hanya begitu , aku malu
semoga tak lagi mengulangi
apa yang pernah terjadi ini
sebab bila tak belajar
benar-benar aku kurang pintar ...
Fatamorgana
_
Jauh bumi jauh langit. Omong kosong !
itu omong kosong
bicara pada tembok , tak menjawab .
puisimu bagus .
Dia yang memberi dan.. dan aku membalas
Jauh bumi, jauh langit
memahami rasa yang masih berlari
Jauh bumi Jauh langit...
Belum selesai
_
_
Seperti langit dan bumi
yang saling menyatu walau tak saling menyukai
mereka saja berjarak
mereka saja mampu menciptakan pelangi
mereka saja suka bermain dengan sang dewa matahari
mereka saja tak pernah berjumpa
mereka hanya sal
tapi mereka mampu membangkitkan suasana hati
Jangan menuding aku dengan kata-kata palsumu
jangan menuding aku dengan ucapan manismu
jangan menuding aku dengan mimpi-mimpi indahmu
jangan mengucapkan sesuatu tentang aku yang tak bisa ditunjukkan
karena aku adalah omong kosongmu
_
Laksana cuaca
Cepat engkau berubah
berganti wajah pagi kau tersenyum
siang kau murung
Bila lelakimu salah maafkanlah
aku hanya lelaki
yang tak pernah luput dari kata 'salah'
Engkau wanitaku
janganlah membisu
bicaralah ...
Aku milikmu
dan engkau milikku
berikan senyum terindahmu
Bila engkau terus begitu langit jadi kelabu
burung enggan bernyanyi
matahari enggan bersinar
Aku menunggu ...
_
Karena terpukau oleh sesuatu yang muluk
hatiku malah jadi remuk
cinta itu sepertinya sudah kugenggam
tetapi kemudian lepas,aku hanya bisa terdiam
menyesal
kesal, sebal
seperti diriku sendiri
yang ternyata bodoh sekali
akhirnya tak ada yang kudapat
risiko dengan apa yang telah kuperbuat
biarlah ini menjadi ganjaran
atas diriku yang keterlaluan
mimpi yang kupikir indah itu
ternyata hanya begitu , aku malu
semoga tak lagi mengulangi
apa yang pernah terjadi ini
sebab bila tak belajar
benar-benar aku kurang pintar ...
Fatamorgana
_
Jauh bumi jauh langit. Omong kosong !
itu omong kosong
bicara pada tembok , tak menjawab .
puisimu bagus .
Dia yang memberi dan.. dan aku membalas
Jauh bumi, jauh langit
memahami rasa yang masih berlari
Jauh bumi Jauh langit...
Belum selesai
_