Rahasia
itu mungkin hanya kita yang tau juga Tuhanmu dan Tuhaku juga alam semesta.
Sebelumnya kita tak berencana untuk memiliki sebuah
rahasia atau yang berhubungan dengan rahasia. Namun ada saja hal yang tak
terduga menjadikan adanya rahasia itu. Semua berawal dari keterbukaan yang
tanpa sengaja menjadikan sebuah cerita yang menciptakan cerita-cerita menarik
lainnya
Lucunya dari sekian banyak cerita yang kita ciptakan
mengapa cerita ini yang sulit pergi dari pikiran kita dan membawa kita pada
tahap ini
Ketika kau membaca ini mungkin kau akan tertawa
sembari mengayunkan senyum tipis dan mengingat sebagian kecil kejadian ini
dipikiranmu untuk memutar sedikit memori kecil tentang rahasia kita. Kuharap kamu
tertawa sembari malu-malu HAHAHA
Tentu saja cerita ini tidak disengaja atau yang
berhubungan dengan itu. Hanya saja naluri kemanusiaan selalu ada.
Awalnya kita bukanlah siapa-siapa, bukan sesuatu yang
spesial untuk siapapun cuman kita agak sedikit sok dispesialkan oleh siapa saja
HAHAHA
Saat
bertemu setelah bertahun lamanya kita pasti berharap sesuatu akan berbeda,
nyatanya kita tetap sama saja tak ada bedanya. Hanya saja kau terlihat canggung
saat kita bertemu kembali. Itu Kulihat
dari matamu yang memancarkan sinar kebahagiaan.
“Ini rumah mantanmu bukan?” Katamu membuka cerita
malam itu
Kulirik kau agak sedikit layas. Semacam ada hawa yang
membuat tubuhku menjadi panas malam itu.
“Urusannya samamu apa!” Jawabku ketus yang sebenarnya
sungguh malas untuk dibicarakan.
“Enggak ada sih, cuman memastikan saja”. Jawabmu
sambil senyum-senyum
Tak
terasa cerita malam itu cukup panjang hingga kita lupa tujuan kita. Dan aku
merasa malam itu adalah malam dimana kita bisa melepas rindu yang sudah sekian
lamanya. Rokokmu hampir habis menyisakan beberapa batang lagi, kopimu mulai
dingin yang menyisakan ampas kepada pagi.
“Tidurlah” Katamu dengan lembut
“Iya, sedang mencoba” Jawabku singkat
“Selamat malam” Ucapmu padaku
Selengkung senyum lebarku untuk membalas kata-katamu
malam itu
Pagi menjelang ...
Udara pagi agak sedikit menyejukkan hidung agar
sejuknya bisa kita rasakan bersama. Rahasiapun akan dimulai, tidak tahu kita
termasuk dalam kategori apa pada saat ini yang kenyataanya kita memang bukan
siapa-siapa. Entah angin apa yang membawa kita hingga melangkah sampai disini
“Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanyaku takut-takut
“Menatapmu dengan jarak yang lebih dekat” Jawabmu
dengan tersenyum
Ya
memang benar. Jarak kita pada saat itu tak berjarak. Kau mendekatiku dan
memelukku dengan erat seolah tak ingin pergi bersama pagi. Wajahmu menatapku
seolah berbicara tentang keterpisahan yang lama dan kau mengecupku dengan
lembut kurasakan kehangatan tubuhmu. Nafasmu seolah bergerak mencairkan tubuhku
yang kaku dan kau mencium bibirku dengan tatapan mata yang berani membuat bumi
berputar sedikit lambat pada porosnya. Mungkin saat itu kita berfikir bahwa kita
sedang bermimpi tetapi kelihatan nyata.
“Sudah cukup, aku gugup!” Bisikku padamu
“Kau terlihat lucu saat gugup.” Kau tersenyum dan
mengecup keningku. Dan kita tertawa bersama
“Kau takut?” Tanyamu lagi
“Iya “ Jawabku
“Aku tidak terburu-buru, tenanglah” Katamu meyakinkan
dan mendekapku
Sejak
rahasia itu dimulai kita semakin dekat dan terasa menjadi satu. Kita sudah
mulai berani berargumen, kita sudah mulai menunjukkan ketertarikan, kita juga
sudah mulai berani menunjukkan hal-hal konyol yang sedang kita lakukan dan
kejahatan-kejahatan kecil sering kita lakukan bersama
Seiring
berjalannya waktu kita semakin dekat yang menjadikan kita spesial diantara kita
dan begitu seterusnya. Tetapi kita bukan siapa-siapa kita tak ada ikatan hanya
saja dulu kita saling membenci sementara waktu terus berjalan kita tak lagi
mengingat itu.
Keinginan untuk saling memiliki itu belum ada. Kita masih takut untuk memulai yang ujungnya akan menyakiti hati lagi dan lagi, kita tak pernah memaksakan satu sama lain. Kita menjadi jauh seperti ini kusebut itu karena kita memang tidak spesial. Kadang ingin sekali kita bertanya dan menanyakan dihadapan diri sendiri atau dihadapan kita “Apakah kita saling mencintai???”
Yayaya...
Lagi dan lagi akan menjadi rahasia kita karena
sebelum-sebelumnya kita pernah punya kehidupan lain sebelum kita bertemu dan
kehidupan itu membuat kita berfikir untuk tidak menyakiti hati lagi dan lagi.
Ini
akan selalu menjadi rahasia Kita, rahasia Tuhan dan rahasia Semesta yang telah
mempertemukan kita dibumi ini. Belum saatnya kita bercerita lagi tentang
rahasia yang kita lalui bersama tetapi percayalah akan ada waktu dan tempat untuk
kita mengenang rahasia kita.
“Kamu percayakan?” Tanyaku dalam hati
Sejak saat itu aku ingin meminta maaf bahwa aku sudah berani melakukan kejahatan kecil kepadamu. Aku sungguh ingin meminta maaf sudah berani menjanjikan rahasia yang tak seharusnya menjadi rahasia kita.
Kamu lelaki hebat yang pernah kutemui dikehidupanku
yang paling berharga karena kamu benar-benar konyol. Kamu pria hebat dengan
berjuta tingkah aneh yang membuatku selalu melebarkan senyum setiap kali
bertemu. Kamu pria hebat yang mengajarkan hal-hal kecil tentang menghargai
orang lain dan kamu pria hebat yang pernah kutemui mampu menahan rasa gengsi
agar terlihat mampu dalam segala hal
yang ternyata kamu adalah pria manja (hahaha Kamu lucu), kamu adalah pria yang
pernah merusak lipstikku dihari minggu dan kamu juga pria yang berani melalui
rahasia ini bersamaku mungkin hahaha.
Dua
pintaku diakhir cerita ini pertama biarlah ini akan menjadi rahasia kita
sekarang, esok dan selamanya lebih tepatnya seiring berjalannya waktu. Dan aku
belum benar-benar mencintaimu karena kamupun belum benar-benar ada
keberadaannya. Janji-janji yang pernah kita ceritakan sebelum tidur menjelang
jangan henti sampai disitu saja. Kedua tolong kamu putar lagu kesukaanku
diplaylistmu lagu “Float Sementara” dan bila mana kita bertemu lagi ijinkan aku
berdansa denganmu sebelum kamu, kita menjadi orang asing. Terimakasih untuk
Kamu yang sudah mau meluangkan waktu untuk membaca ini.
-Tolong maafkan aku sudah berani menciummu tanpa label
apa-apa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar