Selasa, 01 September 2015

SEGALA SESUATU SIA-SIA






Apa yang pernah ada akan ada lagi
dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi,
tak ada sesuatu yang baru dibawah matahari

Dia yang dulu pernah ada namun sempat menghilang
dan dia akan ada lagi, kembali lagi, walau dulu
sempat tiada, aku dan mengulang yang pernah dibuat dulu

"Kata-katamu manis seperti madu sedikit menyegarkan
tetapi bualan terlalu banyak dan membuat aku kekenyangan
berharap sesuatu yang tidak sia-sia"
 (Percakapan disebuah kota saat diguyur hujan)

Perkataan yang menggiurkan membuat aku
melakukan kebaikan yang mungkin terlihat menjadi aneh
aku menyukai era tahun 70an dan kau menyukai era tahun 2000an
bagaimana bisa?
aku fikir ini akan sia-sia

Dia mengambil sebuah gelas dan menuangkan Jack Daniel's
"mari kita bersulang, katanya"
malam ini kota diguyur hujan, nikamtilah
aku menikmati dan memandanginya dibalik gelas yang
memancarkan cahaya dari beberapa pantulan lampu hias

Menikmati hikmat dan kebodohan adalah sia-sia
menikmati kesukaan dan kesamaan adalah sia-sia
aku dan dia takkan pernah sama selalu bertolak belakang
ntah pikiran-pikiran apa yang menghalangi
selalu saja ada pikiran yang tak seharusnya muncul 

Gaun hitam yang kukenakan kukoyak
didepan gelapnya malam dan aku lantang mengatakan
"Aku hendak menguji kegiranganmu!"
"Nikmatilah kesenanganmu!"
"Tetapi lihat juga, itu pun akan sia-sia"
"Tentang tertawamu itu aku berkata, itu bodoh!"

Aku menyelidiki diriku dengan segelas anggur,
dan dengan memperoleh kekebalan aku melihat siapa dia
dia adalah hikmat dan kebodohan yang sia-sia yang tak berwujud apa-apa

Adakah sesuatu yang dapat dikatakan?
"Lihatlah, ini baru!, tetapi sudah ada sebelumnya, lama sebelum
kita ada.
 (aku masih dalam lingkaran anggur)

Kenangan-kenangan dari masa lampau tidak ada,
aku selalu mencari agar bisa mengulangnya dan ingin mengatakan
(kapan kita akan bertemu lagi?)
(hai apa kabar?)
dan ada dari masa depan yang masih akan datang pun
tidak akan ada kenangan-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya

Segala sesuatu yang kulakukan adalah sia-sia
menunggu dan menunggu adalah hikmat yang sia-sia
bersabar dan bersabar adalah penantian yang sia-sia
lucu terlihat jika kedua  ini berjalan beriringan
yang hanya berujung pada sia-sia
(aku tertawa kecil, melayangkan senyum sinis)

Apakah gunanya aku berusaha jerih payah dibawah matahari?
kenangan yang satu telah pergi dan kenangan yang lain datang
untuk merancang masa depan, tetapi bumi tetap ada dan sama
baik pergi baik datang 

Matahari terbit, matahari terbenam lalu terburu-buru menuju
tempat ia terbit lagi
angin bertiup keselatan, lalu berputar ke utara terus-menerus
ia berputar dan dalam putarannya angin itu kembali

Semua sungai mengalir kelaut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh
segala sesuatu yang kulakukan? kemana perginya ?
segala sesuatu menjemukan sehingga tak terkatakan oleh ku
mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar

Sudah ku katakan dari awal bahwa itu akan sia-sia
tapi aku terus melakukannya
dan kini sia-sia bahagia bersama tawa tipuan ku

Apa yang pernah ada akan ada lagi
dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi,
tak ada sesuatu yang baru dibawah matahari


Bumi akan tetap ada dan sama dari segala bentuk sebelum segala sesuatu sia-sia




HATI-HATI DENGAN PERASAAN




Entahlah ....
sepertinya setiap orang pernah terjebak disatu
cerita yang tidak membiarkan dirinya tamat
mungkin saja itu adalah aku yang sedang terjebak
dan tak bisa menamatkan cerita ini

Setelah beberapa bulan lamanya aku berfikir untuk
menamatkan  cerita ini tak bisa kupungkiri aku masih
menunggu cerita darinya untuk mengakhiri cerita - cerita ini

Aku tak bisa menyalahkan pertemuan dan aku juga tak bisa
memberhentikan perasaan sebab semua akan berputar seperti bumi
yang berputar pada porosnya
ketahulah bahwa hati akan berbicara pada hati

Hati dengan perasaan seperti percintaan hulu dengan muara
aku memupuk kesabaran dan kau menebarkan umpama entah kemana saja
kepalaku penuh dengan pertanyaan ingin di akhiri dengan kata diam
namun, diam engganlah melihat

Tak bisa kupungkiri aku merindukan kita yang dulu
yang lebih baik tanpa kabar
yang lebih baik hanya berdoa
yang lebih baik tanpa tanda tanya
yang lebih baik memandang dari kejauhan
dan tersenyum ketika bertemu setelah sekian tahun lamanya

Aku memutar otak seribu kali lipat untuk bisa mengatakannya
sejak tahun terakhir aku mulai bosan dengan keadaan ini
aku ingin berhenti sejenak dan merasakan kebebasan hati
mungkin aku akan mengejar
mengejar perasaan yang dulu sempat tertutup rapat
oleh karena ke-gengsian

Ingin aku mencekik perasaan ini sampai mati tapi tak pernah bisa
selalu saja lolos dalam babak selanjutnya
aku tak peduli pada apapun itu tapi aku kalah dengannya
iya dengannya , dengan hati!!

Hati ku selalu berharap
tapi harapan hanya tinggal harapan
benar-benar tak bisa kupungkiri aku masih merindukanmu
yang datang tiba-tiba dan pergi tiba-tiba

Malam itu aku benar-benar mengerang kesakitan
kebodohan yang kulakukan
kebodohan yang kujalanin bertahun lamanya
baru bisa bangkit dari kesadaran yang bukan karena pukulan ke100 kali tak
bisa memecahkannya justru pukulan yang ke 99 sebelumnya yang 
membangunkan kebodohan itu dan kebodohan yang telah terjadi
bagaimana jika aku mati didalam lingkaran hati dan perasaan

Aku berteriak!
atas kebodohanku selama ini
ingin kuputar semua waktu tapi waktu enggan mudur
aku ingin membeli waktu , berapanpun itu mahalnya
aku ingin mati suri, berapapun itu lamanya
hanya untuk melupakan kebodohan ini

______

Aku terbangun dari mimpi itu , dan aku memutuskan
untuk berkata
'Terserah'
'Tak peduli'
aku bukan lagi sebuah robot yang selalu
diciptakan dengan kesabaran dan selalu diremote kontrolkan untuk
mengendalikan amarah

Kali ini aku tidak main-main lagi dengan itu 
aku telah bebas dari robot yang baik dan yang malang itu

______

Hati dan Perasaan telah terpisah menjauh dan menjadi Harapan
yang sempat memupuk Doa yang indah
Tuhan, kini giliranmu yang bercerita sekarang bukan lagi aku. Aku menjadi pendengar
yang baik dan budiman duduk manis didekat pelataranmu
jika kini giliran Tuhan yang bercerita maka aku meminta doa yang bukan lagi itu dan itu

Dengan begitu aku sudah tau bagaimana untuk tidak berjalan maju melainkan mundur
untuk mengulurkan hati pada sesuatu yang dulu sempat terpuruk
dan meninggalkan semua kebodohan ini


Sebelum sempat memulai semoga hati dan perasaan kembali
hati-hati dengan perasaan~