Mereka membenamkan pupilnya kedasar seni atletis seksual
dan aku menghargai semua seni anatomi indah itu sebagai sebuah pahatan tubuh dan ketelanjangan
Nikmat
Mungkin itu kata terakhir dariku disela-sela pembicaraan
Aku berfikir keras tentang nikmat, ketika aku mendengarkan mereka berbicara tentang idaman mereka. Aku mengagumi mereka tepatnya ketika mereka bercerita ketelanjangan
Nikmat itu indah
Aku masih belum mengerti apa itu nikmat aku mencoba menelusuri tentang nikmat dari berbagai cerita mereka dan aku mulai sedikit berfikir liar
Asumsiku mengenai nikmat adalah seperti cerita ini
Aku
mulai memikirkan tentang dari salah satu mereka aku memandanginya dari kejauhan dan mulai memasuki alam sadarku memikirkan tubuh indahnya dan kelinci yang imut seperti tupai yang hendak dijamah
Keadaan yang mendorong aku untuk terus memikirkannya dan terus memikirkannya layaknya aku haus belaian aku merindukan sentuhan hangat dari dia yang aku pandangi jauh dari sebelumnya
rambut keritingnya yang ingin aku jambak , badan kurusnya yang ingin aku sentuh , kulit hitamnya yang menggiurkan hasrat , dan lebut bibirnya seperti pizza yang diberi saos coklat ingin ku jilat , serta kelinci imutnya yang mirip seperti tupai yang ingin melompat kesarang begitu nikmat dipandang
Nikmat itu dimana aku merasakan jilatannya ditubuhku yang dibauri coklat yang hangat dan menyentuh tahi lalat tepat dileherku ,menyentuh bagian indah ditubuhku yang ditaburi coklat dan coklat yang menghujani bibirku , dan sarang yang dicari kelinci imut seperti tupai
Nikmat itu menyatukan aku dan dia yang jauh kupandang sambil memandang bola mata yang bulat berwarna coklat memancarkan cahaya remang yang menenangkan pikiran sembari kelinci imut seperti marmut itu memasuki sarang untuk menyebarkan virus jantan
dia menyentuh rambut lurus yang wangi seperti bunga mawar dan cantik seperti bunga lily
Malam semakin larut dingin menusuk tulang kemaluan bulu menghanyut kelinci imut seperti tupai keluar dari sarang menghirup udara malam kini tinggal cerita kenikmatan
coklat yang melumuri tubuhku kini tinggal aroma kelinci imut seperti tupai pergi meninggalkan sarang mencari kebebasan yang liar dan tidak melupakan sarang yang ditinggalkannya
kelinci imut seperti tupai berkata " ketika kau melihatku ada kelamin dibola matamu "
sarang berbulu membalas " tanpa bulu tak kan ada kenikmatan''
Lola , apa yang sedari tadi kau pikirkan ? Erik membangunkanku dari lamunan panjang
lihat bajumu terbuka menunjukkan tali berwarna hitam , aku pergi meninggalkan Erik yang masih heran dengan kelakuanku